Thursday, 23 February 2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN DI MA USWATUN HASANAH SEMARANG LAPORAN MINI RISET



IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN DI MA USWATUN HASANAH SEMARANG
LAPORAN MINI RISET

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. Fatah Syukur, NC, M. Ag.






    Disusun Oleh :

Dillan Azaly Al-Farozi              ( 123311013 )





FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014






Logo MA Uswatun Hasanah black-white.jpgYAYASAN DARUL HUSNA
Akte No. 05 / 2011
MA USWATUN HASANAH
Mangkang Wetan 02/04 Kec. Tugu Kota Semarang * 50156 ( (024)8666039














                                                                          Semarang, 16 Desember 2014
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
           Nama                   : Laily Hidayah, S.Pd.
Jabatan                : Kepala sekolah MA Uswatun Hasanah Semarang
Alamat                 : Jln. Karanggayam RT 02/RW 04 Mangkang Wetan
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
            Nama                  : Dillan Azaly Al-farozi
            Nim                    : 123311013
            Jurusan               : Kependidikan Islam
Judul Penelitian : Manajemen Kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang
Benar-benar melakukan mini riset di MA Uswatun Hasanah Semarang.
Demikian surat keterangan ini diberikan mohon dapat digunakan sebagaimana mestinya.

                                                                     Kepala MA Uswatun Hasanah Semarang





                                                                                   Laily Hidayah, S.Pd




KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian tentang Manajemen Kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang, dengan lancar. Shalawat serta salam saya curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa ummat manusia pada gerbang kemuliaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen pendidikan Islam, yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa yang ikut mata kuliah manajemen pendidika Islam dengan dosen pengampu Dr.H.Fatah Syukur NC, M.Ag.
Tak lupa saya haturkan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr. H. Fatah Syukur NC, M.Ag yang mengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam atas kesediaannya dalam memberikan bimbingan dan arahan di kelas sehingga bisa menambah pengetahuan saya terutam tentang manajemen pendidikan Islam.
Takluput para teman-teman KI-5 dan lembaga MA Uswatun Hasanah yang telah bersedia menerima saya untuk melakukan penelitian. Dan semua yang ikut membantu saya dalam menyelesaikan tugas penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan bagi penyusun sendiri khususnya, dan umumnya bagi para pembaca. Amin, Terima kasih.

Semarang, 20 Desember 2014


                                                                                                                        Dillan Azaly Al-Farozy



HALAMAN JUDUL ……………………………………………………...............1
HALAMAN PENGESAHAN…….…………………………………………….....2
PENGANTAR PENELITI………………………………………………………...3
DAFTAR ISI ……………………………………….…………………………......4

BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………....6
a.      Latar belakang masalah ………………………………………………6
b.      Rumusan Masalah ……………………..…… ………….……………6
c.       Tujuan dan Manfaat Penelitian …..…………………………………..6

BAB II : LANDAAN TEORI  ........................................………………………...8
A.    Konsep Manajemen kesiswaan.......................................................8
1.      Pengertian Manajemen Kesiswaan…………………………...8
2.      Tujuan dan fungsi Manajemen Kesiswaan…………………...8
3.      Prinsip-prinsip Manajemen kesiswaan……………………….10
B.    Implementasi Manajemen Keiswaan……………………………..11
1.      Penerimaan siswa baru……………………………………….11
2.      Rekrutmen peserta didik……………………………………...12
3.      Seleksi peserta didik………………………………………….12
4.      Orientasi siswa baru………………………………………….13
5.      Pembinaan dan pengembangan peserta didik………………..13
6.      Pencatatan dan pelaporan…………………………………….14

BAB III: METODE PENELITIAN………………………………………………15
BAB IV : DESKRIPSI DATA…...………………………………………………17
BAB V : ANALISA DATA HASIL PENELITIAN………………….………….24
BAB VI : PENUTUP…...………………………………………………………..27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………29
  

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Dari pendidikan akan terlahir sumberdaya-sumberdaya manusia yang baik dan cerdas. Agar pendidikan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan pengelolaan atau manajemen yang baik pula.
       Salah satu komponen yang ada dalam pendidikan adalah siswa atau peserta didik. Dan untuk mengelola siswa agar dapat  mengembangkan potensi yang dimilikinya maka perlu diterapkan sebuah pengelolaan yang khusus mengenai peserta didik. Pengelolaan yang khusus mengenai tentang peserta didik disebut dengan manajemen kesiswaan. Manajemen kesiswaan melingkupi seluruh aktivitas yang berhubungan dengan peserta didik atau siswa di sebuah sekolah/madrasah dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki agar dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pengelolaan yang baik terhadap siswa akan berdampak baik pula pada peningkatan pengembangan potensi yang mereka miliki.
Berkaitan dengan penjelasan diatas, selanjutnya peneliti akan meneliti hal – hal yang berkaitan dengan implementasi manajemen kesiswaan di suatu lembaga, sehingga judul yang akan di teliti adalah “ IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN DI MA USWATUN HASANAH SEMARANG”

B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana implementasi manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang?

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1.    Untuk mengetahui implementasi manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.    Untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAS bagi peneliti pada mata kuliah manajemen pendidikan islam.
3.    Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai ilmu manajemen sekolah khususnya tentang Manajemen Kesiswaan
4.    Bagi dunia pendidikan pada umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan pengaturan dan potensi peserta didik
5.    Dapat dijadikan wacana dan informasi mengenai Manajemen Kesiswaan.

  
BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Konsep Manajemen Kesiswaan
1.        Pengertian Manajemen Kesiswaan
       Kata manajemen kesiswaan merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kesiswaan..
       Secara terminology, manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata to manage yang disinonimkan dengan to hand yang berarti mengurus, to control memeriksa, to guide memimpin.[1] Apabila dilihat dari asal katannya, manajemen berarti pengurusan, pengendalian, pengelolaan, atau pembimbing. Dari kata tersebut dapat diambil pengertian manajemen adalah cara mengatur, mengelola, dan juga mengarahkan pada sesuatu yang akan dicapai sesuai dengan urutan fungsi-fungsinya.
       Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.[2]
       Dari penggabungan dua kata tersebut, dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian manajemen kesiswaan. Manajemen kesiswaan adalah pengaturan dan pengelolaan terhadap kegiatan yangberkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari suatu sekolah atau lembaga penddikan.
2.      Tujuan dan fungsi Manajemen Kesiswaan
Tujuan umum manajemen kesiswaan adalah mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.[3]
Adapun tujuan khusus manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
a.         Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik peserta didik
b.         Meyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
c.         Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik
d.   Dengan terpenuhinya a,b,c diatas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagian dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan  baik dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi manajemen kesiswaan secara umum adalah sebagai wahana peserta didik untuk megembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dari segi individualitasnya, sosial, hubungan, dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
     Fungsi manajemen kesiswaan secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
a.    Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individu peserta didik, agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi bawaan tersebut meliputi kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat) dan kemapuan lainnya.
b.    Fungsi yang berkaitan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik, ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua, dan keluarganya, dengan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c.    Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik adalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenagang dan minat peserta didik demikian patut disalurkan. Oleh karena itu, ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan didi peserta didik secara keseluruhan.
d.   Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian sangat penting karena dengan demikian ia juga akan turut memikirkan sebayanya.[4]
3.    Prinsip-prinsip Manajemen kesiswaan
            Yang dimaksud dengan prinsip adalah sesuatu yang harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas. Prinsip maajemen kesiswaan dibawah ini harus selalu dipenuhi, yaitu:
a.         Manajemen kesiswaan dipandang sebagai dari keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara keselurhan. Ambisi sektoral manajemen kesiswaan tetap ditempatkan dalam krangka manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan diluar sistem manajemen sekolah.
b.         Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai, atau tidak disukai peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk lainnya.
c.         Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan haruslah diupayakan mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka justru mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
d.        Kegitan manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing, haruslah terdapat ketersediaan dari pihak yang dibimbing. Ialah peserta didik itu tersendiri. Tidak mungkin pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik manakala terdapat keengganan dari peserta didik itu sendiri.
e.         Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun di masyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantugan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan.
f.          Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen kesiswaan haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih dimasa depan.[5]

     B.      Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
       Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa manajemen kesiswaan adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di sekolah atau lembaga pendidikan sejak pesrta didik masuk sampai peserta didik lulus. Ruang lingkup manajemen kesiswaan, sebenarnya meliputi pengaturan aktivitas-aktivitas peserta didik sejak yang bersangkutan masuk ke sekolah hingga yang bersangkutan lulus, baik yang berkenaan dengan peserta didik secara langsung, maupun yang tidak langsung (tenaga kependidikan, sumber-suber pendidikan dan prasarana dan sarananya).[6]
 Ruang lingkup manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
1.                Analisa kebutuhan
a.         Merencanakan kebutuhan peserta didik yang akan diterima
Penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima perlu mempertimbangkan daya tampung kelas atau jumlah kelas yang tersedia dan rasio murid dan guru.
b.         Menyusun program kegiatan kesiswaan
2.                Rekruitmen peserta didik
Rekruitmen peserta didik pada hakikatnya adalah proses pencarian, menetukan, dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Berikut langkah penerimaan siswa baru:
a.    Pembentukan panitia penerimaan siswa baru.
b.    Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan siswa baru yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman tersebut berisi hal-hal berikut:
1)   Gambaran singkat sekolah.
2)   Persyaratan pendaftaran siswa baru.
3)   Cara pendaftaran, waktu pendaftaran, dan tempat pendaftaran.
4)   Banyaknya uang pendaftaran dan cara pembayarannya.
5)   Waktu dan tempat seleksi dan pengumuman hasil seleksi.[7]
3.                Seleksi peserta didik
Seleksi peserta didik perlu dilakukan terutama bagi lembaga pendidikan yang calon siswa baru melebihi daya tampung yang tersedia di lembaga tersebut. Adapun cara seleksi yang dapat dilakukan:
1.         Melalui tes atau ujian.
2.         Malalui penelusuran bakat kemampuan.
3.         Berdasarkan nilai UAN.
Hasil penerimaan peserta didik berupa tiga macam kebijaksanaan sekolah, yaitu peserta didik yang diterima, peserta didik cadangan, dan peserta didik yang tidak diterima. Hasil penentuan demikian kemudian diumumkan. Ada dua macam pengumuman, yaitu pengumuman tertutup dan terbuka.
4.      Orientasi Siswa Baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi sekolah tempat siswa akan menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi peserta didik antara lain:
1.      Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.
2.      Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
3.      Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental, dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.[8]
5.      Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dimaksudkan agar anak dapat mendapatkan pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Madrasah atau sekolah dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik melakukan kegiatan yang disebut kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler berupa proses belajar mengajar di kelas. Sekolah telah diberi kebebasan dalam memilih strategi, metode, dan tehnik-tehnik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa, guru, dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia di sekolah.[9] Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada dalam kurikulum. Kegiatan ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik.
6.      Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dimulai sejak peserta didik diterima di sebuah sekolah sampai mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut. Dalam melakukan pencatatan dan pelaporan diperlukan peralatan dan perlengkapan berupa:
a.       Buku induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang masuk pada sekolah tersebut.
b.      Daftar presensi, berfungsi untuk mengetahui dan mengontrol frekuensi kehadiran setiap peserta didik.
c.       Daftar mutasi peserta didik, digunakan untuk mencatat keluar masuk peserta didik dalam setiap bulan, semester, atau setahun.
d.      Buku catatan pribadi peserta didik, berisi catatan lengkap tentang data setiap peserta didik dan biasanya disimpan diruang BP.
e.       Daftar nilai, dipegang oleh setiap guru bidang studi tertentu. buku nilai berguna untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
f.       Buku legger, merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi untuk setiap peserta didik. Pengisian nilai-nilai dalam legger ini dikerjakan oleh wali kelas sebagai bahan pengisian raport.
g.      Buku raport, merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar siswa kepada orang tua atau wali atau kepada siswa itu sendiri.[10]



BAB III
METODE PENELITIAN
     A.    Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian ini merupakan metode yang berusaha untuk mengungkap fakta suatu kejadian, obyek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden.[11]
     B.     Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang.
     C.    Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Uswatun Hasanah di Jl Mangkang Wetan 02/04 Kec. Tugu Kota Semarang * 50156 ' (024)8666039.
     D.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Metode Observasi
            Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.[12] Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan tentang situasi umum di MA Uswatun Hasanah Semarang yang meliputi : tinjauan Historis, letak geografis, keadaan  SDM (guru dan karyawan),  proses belajar mengajar dan sarana prasarana. Selain itu teknik ini juga digunakan untuk melihat dari dekat kendala-kendala dalam bauran pemasaran yang telah dilakukan.
b.      Metode Interview (wawancara)
Metode Interview (wawancara) adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan                       seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan                       pertanyaan-pertanyaan beradasarkan tujuan tertentu.[13] Dalam hal ini penulis menggunakan               metode wawancara langsung dengan kepala MA Uswatun Hasanah dan Waka Kesiswaan MA             Uswatun Hasanah.




BAB IV
DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA
  1. Gambaran Umum MA Uswatun Hasanah
a.       Profil MA Uswatun Hasanah
MA Uswatun Hasanah merupakan salah satu MA swasta yang ada di Semarang. Lembaga ini bernaung dibawah yayasan Darul Husna dan termasuk lembaga pendidikan yang bercorak agama yaitu agama Islam, sehingga komunitas keberagamaan siswa-siswinya beragama Islam. MA Uswatun Hasanah Semarang berdiri pada tahun 1996 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia dengan N.SM. 312337416322, nomor induk sekolah 310120 lembaga ini berdiri di atas tanah milik yayasan yang luasnya 1500 M2. MA Uswatun Hasanah Semarang beralamat di Mangkang Wetan RT.02 RW. I Semarang.
b.      Visi, Misi dan Tujuan MA Uswatun Hasanah
1.      Visi Madrasah
      “Terwujudnya peserta didik yang berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi,terampil, cerdas dan mandiri”
2.      Misi Madrasah
a.    Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang efektif dan berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik
b.    Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan menciptakan lingkungan yang agamis di madrasah
c.    Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat peserta didik yang berpotensi tinggi agar  dapat berkembang secara  optimal
d.   Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada seluruh warga madrasah.
3.      Tujuan
a.    Peserta didik naik kelas 100% secara normatif dan lulus UM dan UN 100 %
b.   Peserta didik dapat meraih juara pada event/lomba dalam bidang akademik maupun non akademik
c.    Pada akhir tahun pelajaran peserta didik hafal asmaul husna, tahlil, juz ’amma, surat yasin, surat waqi’ah, dan surat al-Mulk.
d.   Peserta didik dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
e.    Seluruh peserta didik sadar untuk menjalankan sholat wajib lima waktu
f.    Peserta didik termotivasi untuk bersedekah
g.   Tertanamnya jiwa dan sikap kedisiplinan pada peserta didik
h.   Peserta didik memiliki ketrampilan dalam menulis artikel untuk mengisi majalah dinding
i.     Tertanamnya pembiasaan akhlakul karimah pada peserta didik
j.     Peserta didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama warga madrasah.

  1. Implementasi Manajemen Kesiswaan Di MA Uswatun Hasanah
a.       Penerimaan Siswa Baru
Yang dilakukan oleh MA Uswatun Hasanah ketika proses penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
1.      Membentuk Panitia Penerimaan Murid Baru (PPMB)
Pembentukkan panitia penerimaan siswa baru di MA Uswatun Hasanah dilakukan di semester dua.  Pembentukkan panitia itu sendiri langsung di bawah wewenang Waka Kesiswaan dengan persetujuan dari kepala sekolah.
Panitia penerimaan siswa baru bertugas untuk mengurusi segala keperluan yang dibutuhkan ketika proses penerimaan siswa baru seperti mempersiapkan formulir pendaftaran, tempat pendaftaran, dan sebagainya.
2.      Melakukan Promosi
Promosi dilakukan ketika akan dilakukan penerimaan siswa baru di MA Uswatun Hasanah tepatnya di semester genap. Promosinya berupa pembuatan spanduk dan brosur yang kemudian dipasang dan di bagi-bagikan ditempat-tempat strategis agar dapat dilihat oleh banyak orang. Spanduk dan brosur berisi profil singkat MA Uswatun Hasanah, lokasi MA Uswatun Hasanah, syarat pendaftaran siswa baru, dan waktu pendaftaran.
Selain itu, cara lain yang dilakukan untuk melakukan promosi adalah dengan melakukan silaturahim dan meminta do’a dengan pemuka-pemuka agama seperti kyai atau mubaligh-mubaligh. Menurut bapak mukhidin, dengan cara bersilaturahim dan meminta do’a kepada pemuka-pemuka agama diharapkan nantinya proses penerimaan siswa baru dapat berjalan dengan lancar dan calan siswa yang mendaftar bertambah banyak.[14]
3.      Seleksi peserta didik
Banyak sekolah atau madrasah sebelum menerima siswa baru melakukan tes atau ujian terlebih dahulu kepada calon siswanya untuk mengetahui siswa mana yang lebih layak masuk ke sekolahnya atau untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon siswa yang akan diterima. Namun hal tersebut berbeda dengan yang ada di MA Uswatun Hasanah yang tidak mengenal seleksi siswa baru.
Selama ini siswa yang mendaftar di MA Uswatun Hasanah kebanyakan merupakan santri dari pondok pesantren yang dimiliki oleh yayasan sehingga siswa yang mendaftar langsung diterima menjadi siswa baru. Tidak ada ujian atau tes masuk.

b.      Orientasi Siswa
Setelah siswa baru diterima di madrasah , maka diadakan kegiatan pengenalan tentang keadaan sekolah secara umum, atau yang biasa disebut dengan masa orientasi siswa (MOS). Hal demikian juga dilakukan di MA Uswatun Hasanah. Seperti dikatakan oleh bapak Mukhidin, Setelah siswa baru diterima, MA Uswatun Hasanah mengadakan MOS yang berlangsung selama dua hari. Dalam MOS siswa-siswa baru dikenalkan dengan hal-hal yang berada di sekolah seperti profil sekolah, guru-guru, tata tertib sekolah dan kegiatan-kegiatan intrakurikuler,kokurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. MOS ini dimaksudkan agar siswa dapat mengetahui segala komponen apa saja yang ada di madrasah. Acara MOS sendiri dipanitiai oleh pengurus OSIS dengan dibantu waka kesiswaan dan guru yang lainnya.

c.       Pembinaan dan Pengembangan Siswa
Pembinaan dan pengembangan siswa dilakukan melalui kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler. Kegiatan kurikuler di MA Uswatun Hasanah dikembangakan sesuai kurikulum yang telah dirancang dan dikembangkan oleh pihak sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku secara nasional untuk Madrasah Aliyah.
Kegiatan ko-kurikuler di MA Uswatun Hasanah berupa pelaksanaan istighosah dan Asma’ul husna sebelum memasuki proses pembelajaran di kelas, sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah di masjid madrasah yang dilanjutkan dengan tadarrus Al-Qur’an. Selain itu, kegiatan yang sering dilakukan adalah ahad sehat yaitu dengan berolahraga dan ahad bersih yaitu dengan melakukan bersih-bersih sekolah.[15]
Untuk kegiatan ekstrakurikulernya, MA Uswatun Hasanah memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler itu ada yang wajib dan ada yang pilihan. Kegiatan ektrakurikuler yang wajib berarti semua siswa wajib mengikuti kegiatan ektrakurikuler tersebut. Sedangkan kegiatan ektrakurikuler yang pilihan berarti semua siswa bebas memilih kegiatan apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Untuk ekstrakurikuler yang ada di MA Uswatun Hasanah adalah sebagai berikut:
1.      Ekstrakurikuler wajib meliputi sebagai berikut:
a.       Pramuka
b.      Computer
2.      Ektrakurikuler pilihan meliputi sebagai berikut:
a.       PMR
b.      Rebana
c.       Marching Band
d.      Olah raga yang meliputi: futsal, seni bela diri, bola voly dan sepak takraw.
Guru pembina kegiatan ekstra melakukan penilaian dan melaporkan hasil kegiatan ekstra tiap siswa guna mengetahui perkembangan bakat siswa dan dijadikan pertimbangan perolehan prestasi di akhir semester/ akhir tahun.
d.      Pencatatan dan Pelaporan
Mendata dan memahami perkembangan siswa adalah tugas seorang guru. dengan adanya data yang lengkap dapat membantu guru untuk mengevaluasi dirinya apakah metode pembelajaran yang mereka terapkan selama ini sudah berhasil atau tidak. Selain itu, data tersebut juga digunakan oleh pihak madrasah untuk mengevaluasi diri.
Data perkembangan siswa di MA Uswatun Hasanah berupa buku raport, daftar nilai siswa, daftar presensi, daftar mutasi, dan buku induk siswa. Untuk buku induk siswa, daftar mutasi dan DO dipegang oleh waka kesiswaan. Sedangkan untuk buku raport, daftar nilai, dan daftar presensi dipegang oleh guru kelas.
Buku raport berguna untuk melaporkan prestasi belajar siswa kepada orang tua mereka. Buku raport di MA Uswatun Hasanah sebagai laporan hasil belajar siswa selama satu semester. Nilai yang diperoleh oleh siswa sebelumnya dicatat terlebih dahulu di buku nilai, baru diakumulasikan dengan nilai yang lain untuk dimasukkan di dalam nilai raport.
Dari data yang ada, tidak ada siswa yang di DO oleh pihak MA Uswatun Hasanah, melainkan ada beberapa yang perlu mengulang kelas. Untuk menentukan siswa yang mengulang kelas MA Uswatun Hasanah memiliki kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Peserta didik tidak mencapai KKM lebih dari empat mata pelajaran sampai batas akhir tahun pelajaran
2.      Karena alasan yang kuat, missal karena gangguan kesehatan fisik,emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.[16]
Adapun apabila ada siswa yang ingin pindah atau mutasi, Menurut pak Mukhidin, siswa harus melengkapi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1.      Memenuhi persyaratan yang ditentukan
2.      Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
3.      Memiliki laporan hasil belajar (raport) dengan nilai dar madrasah asal
4.      Memiliki ijazah MTs/sederajat
5.      Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebig rendah dengan nilai minimal (PPD pada tahunnya)
6.      Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar peserta didik dari madrasah asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di madrasah tujuan.
7.      Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka.
8.      Khusus bagi pindahan dari SMA/SMK lulus uji kompetensi agama[17]



BAB V
ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

Setelah data-data mengenai implementasi manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang terkumpul, maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis terhadap data-data tersebut.  Dalam bab ini, penulis akan menganalisis data hasil penelitian yang dilaksanakan di MA Uswatun Hasanah.
a.       Penerimaan siswa baru
Sebelum proses penerimaan siswa baru, langkah awal yang dilakukan adalah menganalisis jumah siswa yang dibutuhkan oleh madrasah.[18] Terkait dengan hal ini MA Uswatun Hasanah tidak melakukannya. Pihak panitia tidak melakukan analisis jumlah siswa yang dibutuhkan oleh madrasah tetapi lebih melakukan berbagai macam upaya agar siswa yang mendaftar dapat bertambah banyak dan sesuai dengan target yang diinginkan. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan teori dalam penerimaan siswa baru.
Adapun dalam proses penerimaan siswa baru, yang dilakukan oleh pihak MA uswatun Hasanah adalah membentuk panitia penerimaan murid baru dan kemudian melakukan promosi. Langkah promosi yang dilakukan oleh MA Uswatun Hasanah adalah dengan membuat dan memasang spanduk, membuat dan membagi-bagikan brosur kepada SMP-SMP atau MTs-MTs di wilayah kota Semarang dan juga melakukan silaturahim serta meminta do’a kepada pemuka-pemuka agama. Langkah-langkah tersebut dapat dikatakan baik dan cukup berhasil  dengan dibuktikan selalu bertambahnya jumlah pendaftar baru di MA Uswatun Hasanah. Maka sekiranya langkah-langkah promosi tersebut sperlu dipertahankan terus.
Dalam proses rekrutmen siswa baru MA Uswatun Hasanah tidak memilki tes ujian masuk seperti kebanyakan sekolah-sekolah yang lain. Hal ini dikarenakan siswa yang mendaftar di MA Uswatun Hasanah kebanyakan merupakan santri dari pondok pesantren yang dimiliki oleh yayasan sehingga siswa yang mendaftar langsung diterima menjadi siswa baru. Tidak ada ujian atau tes masuk.
Dalam proses rekrutmen seperti ini ada kelebihan dan kekurangan yang dihadapi. Kelebihan yang ada adalah siswa baru yang mendaftar pastinya sudah tenang dan tidak ada fikiran untuk berganti sekolah karena mereka sudah pasti diterima. Adapun kekurangannya adalah sekolah tidak dapat memiliki siswa sesuai dengan yang diinginkan.
b.    Orientasi siswa baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi sekolah tempat siswa akan menempuh pendidikan. Proses orientasi yang diadakan oleh MA Uswatun Hasanah kepada siswa baru merupakan kegiatan yang sangat penting. Dari kegiatan orientasi inilah siswa baru akan mengenal segala komponen yang ada di lingkungan madrasah sehingga proses pendidikan yang ada di madrasah dapat berjalan dengan baik dan lancar.

c.    Pembinaan dan Pengembangan Siswa
Pembinaan siswa dilakukan oleh sekolah kepada siswa agar siswa sadar akan tugas-tugas mereka. Pengembangan terhadap siswa dilakukan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan yaitu melalui kegiatan kurikuler, untuk potensi yang dimiliki melalui kegiatan ekstra kurikuler, dan untuk pembiasaan terhadap nilai-nilai sosial dan agama dikembangkan melalui kegiatan ko-kurikuler.
Hal demikian telah dilaksanakan oleh kepala sekolah MA Uswatun Hasanah dengan melaksankan kurikulum sesuai dengan pedoman dari pemerintah. Kegiatan ekstrakurikulernya juga telah dikembangkan menjadi beberapa kegiatan ada yang wajib diikuti oleh semua siswa dan ada juga dapat dipilih siswa sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Untuk kegiatan ko-kurikulernya juga dapat terlihat pada pembiasaan istigoshah dan Asma’ul husna ,shalat dhuha dan dhuhur berjamaah serta tadarrus Al-Qur’an di sekolah.
Kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah baik untuk siswa, namun hal yang paling penting disini yaitu perlu adanya monitoring dari pihak kepala sekolah beserta semua guru agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
d.   Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa tidak akan berhasil bila tak ada pencatatan dan pelaporan yang terjadwal dan terstruktur. Kegiatan akan terlihat berhasil jika ada peningkatan terhadap kemampuan siswa, maka untuk mengetahui ada peningkatan atau tidak diperlukan adanya pencatatan dan pelaporan yang resmi dari pihak sekolah.
Pencatatan dan pelaporan prestasi belajar siswa dilakukan oleh guru yang kemudian disampaikan kepada orang tua murid melalui buku raport. Buku yang dibagikan satu semester ini berisi laporan prestasi siswa baik kurikuler maupun ekstrakurikuler. Melalui raport, orang tua akan mengetahui sejauh mana kemajuan yang dialami anaknya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh guru-guru di MA Uswatun Hasanah yang melaporkan prestasi siswanya kepada orang tua mereka masing-masing satu semester satu kali.
Dari hasil laporan itu, akan dijadikan bahan evaluasi bagi guru ataupun pihak MA Uswatun Hasanah untuk melakukan perbaikan-perbaikan agar proses pembelajaran kedepannya dapat berjalan lebih baik lagi.




BAB VI
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manajemen kesiswaan adalah kegiatan pengaturan dan pengelolaan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan. kegiatan manajemen kesiswaan yang ada di MA Uswatun Hasanah meliputi kegiatan penerimaan siswa baru, orientasi siswa, pembinaan dan pengembangan siswa, serta pencatatan dan pelaporan siswa.
Kegiatan penerimaan siswa baru di MA Uswatun Hasanah dilaksanakan dengan membentuk panitia penerimaan siswa baru pada semester genap. Panitia penerimaan siswa baru bertugas untuk mengurusi segala keperluan yang dibutuhkan ketika proses penerimaan siswa baru. Dalam kegiatan ini juga dibarengi dengan kegiatan promosi dari pihak madrasah kepada masyarakat dalam bentuk spanduk-spanduk, brosur dan dari pemuka-pemuka agama.
Kegiatan selanjutnya adalah orientasi siswa baru. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud agar siswa baru dapat mengenal dan mengetahui segala komponen apa saja yang ada di madrasah. Kegiatan orientasi ini berlangsung selama dua hari dengan dipanitai oleh pengurus OSIS.
Pembinaan dan pengembangan siswa dilakukan dalam tiga kegiatan yaitu pertama kegiatan kurikuler yang tercantum dalam kurikulum yang diterapkan oleh MA Uswatan Hasanah, yang kedua melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dalam kegiatan dapat meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa, dan yang ketiga melalui kegiatan kokurikuler yang dalam kegiatan ini untuk pembiasaan-pembiasan diri siswa terhadap nilai-nilai sosial dan agama.
Pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan untuk mengetahui perkembangan siswa di madrasah. Untuk mengetahui perkembangan prestasi siswa di madrasah baik dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler guru-guru MA Uswatun Hasanah mencatat dan melaporkan datanya melalui buku raport. Buku raport dilaporkan kepada orangtau siswa masing-masing satu semester satu kali.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1.        Dalam kegiatan penerimaan siswa baru, hendaknya pihak sekolah atau panitia  penerimaan siswa baru melakukan analisa kebutuhan jumlah siswa. hal ini dilakukan agar pihak sekolah mengetahui berapa banyak jumlah siswa baru yang dibutuhkan oleh madrasah.
2.        Dalam kegiatan orientasi siswa baru, hendaknya pengurus OSIS membuat jadwal kegiatan yang sistematis dan terstruktur. Hal ini dilakukan agar siswa baru mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilaksanakan dalam MOS.
3.        Untuk pembinaan dan pengembangan siswa, sekolah hendaknya perlu memberikan apresiasi yang lebih kepada siswa-siswa yang mampu berprestasi dalam segala kegiatan.  Dengan pemberian apresiasi yang lebih, para siswa akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar dan berlatih.

C.    Penutup
Demikianlah laporan penelitian ini penulis buat, penulis menyadari bahwa dalam laporan penelitian ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran dari semua pihak. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan pada khususnya penulis sendiri.



DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim.2006.  Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Bumi Aksara)
Effendi. EK. Mochtar.1996. Manajemen Pendidikan Isam, (Jakarta: Bintara), cet. II,
Hadi, Sutrisno. 2004. Metode Reseach, (Yogyakarta: Andi), jilid 2, .
Imron ,Ali. 2011. Manajemen Peserta didik  Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara) cet. I
Minarti, Sri .2009. Manajemen Sekolah, (Jakarta : AR-RUZZ MEDIA)
Mulyasa. E. . 2007. Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remajarosdakarya), cet. XII
Lampiran Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2009. Manajemen Pendidikan, (Bandung : ALFABETA)
Prastowo, Andi . 2001.Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), cet. 2.



No comments:

Post a Comment